Baca Juga
Ada beberapa hal yang bisa membuka ‘pintu masuk’ penyakit ini bahkan penyebab diabetes ini masih sangat bisa Anda hindari. Mau tahu apa saja? Lanjut terus baca artikel ini.
Penyebab diabetes yang mudah Anda hindari
Menurut Kementerian Kesehatan RI yang dilansir dari Kompas, terjadi peningkatan pasien diabetes di Indonesia pada tahun 2007 sebesar 5,7 % menjadi 6,7 % pada tahun 2013, artinya ada 9,1 juta penderita diabetes di Indonesia.Langkah pertama yang terbilang mudah untuk menghindari penyakit ini adalah dengan mengetahui penyebabnya. Jangan pernah berpikiran diabetes hanya milik mereka yang memiliki keturunan diabetes. Anda juga memiliki risiko diabetes yang sama besar, padahal Anda masih sangat bisa menghindarinya.
Apa saja penyebab diabetes yang masih sangat mungkin bisa dihindari?
1. Menurut Mayo Clinic: Gula penyebab nomor 1 diabetes
Para ahli kesehatan menyarankan Anda agar mewaspadai asupan gula karena si manis ini adalah penyebab utama diabetes dan obesitas. Menurut laporan penelitian dalam Mayo Clinic Proceedings, kalori dalam gula jauh lebih berbahaya, para peneliti melakukan tinjauan literatur untuk menentukan apakah ada bahan-bahan tertentu yang jauh lebih berbahaya dibanding yang lainnya dalam hal menyebabkan diabetes.Penelitian itu juga dimaksudkan untuk melihat apakah semua kalori itu sama.
Mereka menemukan bahwa menambahkan gula dalam makanan dan minuman akan memberikan dampak yang lebih membahayakan.
Fruktosa dikaitkan dengan memburuknya tingkat insulin dalam tubuh dan menyebabkan toleransi glukosa, yang merupakan faktor penentu kondisi pra-diabetes.
Kebiasaan mengonsumsi gula akan menyebabkan penimbunan lemak berbahaya pada bagian perut. Timbunan lemak viseral di bagian perut adalah penanda bagi kondisi kesehatan yang buruk, seperti masalah peradangan dan tekanan darah tinggi.
Menurut James J. DiNicolantonio, seorang ilmuwan penelitian kardiovaskular di Saint Luke Mid America Heart Institute, penelitian ini jelas menunjukkan bahwa gula adalah penyebab utama dalam masalah diabetes.
Namun, bukan berarti Anda jadi anti gula, yang harus Anda lakukan hanya mengganti gula harian Anda. Gunakan pemanis rendah kalori dan bebas gula untuk mencegah diabetes dan mengontrol asupan kalori. Dengan begitu, Anda tidak perlu khawatir.
2. Malas bergerak meningkatkan risiko Anda terkena diabetes
Apakah Anda pernah mendengar mengenai gaya hidup sedentari? Sedentari merupakan istilah medis yang digunakan untuk menyebut gaya hidup kurang gerak. Aktivitas sehari-hari yang dapat dikategorikan sebagai sedentari diantaranya adalah duduk, berbaring, membaca, menonton tv, bermain hp, menyetir kendaraan dan semua aktivitas lain yang pada dasarnya tidak banyak membuang energi.Walau Anda merasa nyaman melakukan aktivitas sambil duduk, tetapi sebenarnya ada ancaman tersembunyi bagi kesehatan. Bila Anda kebanyakan duduk maka penggunaan otot-otot besar di tubuh akan menurun. Akibatnya kebutuhan tubuh akan gula dan lemak menurun. Tubuh mengira Anda tidak perlu energi.
Padahal, walau Anda tak banyak memakai otot namun biasanya asupan kalori tidak akan berkurang. Hal ini bisa berakibat pada penumpukan lemak, peningkatan kadar gula darah dan kolesterol. Lama kelamaan akan terjadi gangguan toleransi gula darah sehingga memicu penyakit diabetes. Sementara kadar kolesterol tinggi berisiko memicu penyakit jantung dan stroke. Jadi tidak mengherankan jika gaya hidup ini bisa menjadi penyebab diabetes.
Untuk mengurangi risiko penyakit akibat gaya hidup sedentari, Anda disarankan mengurangi frekuensi waktu duduk. Misalnya saja memilih berjalan kaki untuk ke tempat yang tak terlalu jauh, menonton televisi sambil melakukan aktivitas fisik, atau bangkit berdiri melakukan peregangan atau gerak badan setelah duduk selama satu atau dua jam.
3. Bahan kimia juga bisa jadi penyebab diabetes
Menurut Kristina Thayer kepala divisi Integrated Risk Information System (IRIS) dari Environmental Protection Agency (EPA) yang melakukan penelitian di Triangle Park, Carolina Utara, mengungkapkan bahwa ada keterkaitan hubungan antara beberapa bahan kimia yang ditemukan di lingkungan dan produk yang sering digunakan dengan peningkatan risiko diabetes.Dalam sebuah penelitian yang telah dipublikasikan di Journal Environmental Health Perspectives menemukan bahwa wanita yang memiliki kadar pthalate paling tinggi dalam urin mereka memiliki peningkatan risiko hingga 70 persen untuk mengalami diabetes dibandingkan dengan wanita yang memiliki kadar phthalate lebih rendah.
Bahan kimia pthalate ini biasanya ditemukan di dalam sabun, cat kuku, semprotan rambut, parfum, dan pelembab. Bahan kimia ini bisa menjadi penyebab diabetes yang masih bisa Anda hindari dengan memperhatikan dan menghindari kandungan kimia di produk kecantikan tertentu.
Show Konversi KodeHide Konversi Kode Show EmoticonHide Emoticon